Di Balik Renovasi Student Center

AksaraNews, Bandung (28/11/17) – Ada yang berbeda dari Student Center atau Gedung Karaweira Telkom University. Perbedaan ini dilihat dari adanya penjebolan salah satu dinding sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada Minggu (26/11). Dikabarkan bahwasanya Student Center akan direnovasi oleh pihak universitas. Hal ini dilakukan karena bangunan Student Center dianggap sudah tidak layak lagi, dimana terdapat beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki.
Menurut Andijoko Tjahjono, selaku Direktur Pengelolaan Mahasiswa, renovasi Student Center ini akan dilaksanakan dalam dua tahap, dimana tahap pertama akan dimulai bulan ini dan tahap kedua akan dimulai pada tahun 2018 mendatang. “Renovasi Student Center ini bertujuan utuk mewujudkan fungsi sekretariat yang terdiri dari fungsi administrasi, konsolidasi, latihan dan penyimpanan barang. Desain dari Student Center ini adalah nantinya sekretariat UKM tidak lagi berbentuk ruangan yang bersekat, melainkan open space. Dimana renovasi ini mengusung konsep Student Center Smart Building. Diharapkan dengan adanya hal ini dapat mengubah pola pikir mahasiswa bahwa dengan adanya konsep ini dapat meningkatkan produktivitas dari UKM itu sendiri,” tutur Andijoko saat ditemui Jumat (24/11).
Desain dari renovasi Student Center yang baru ini terdiri dari tiga lantai. Lantai 1 akan diperuntukkan bagi UKM olahraga dan seni budaya yang alat-alat keperluannya menyita banyak tempat, hal ini dilakukan agar mobilisasi saat melaksanakan latihan tidak terlalu sulit. Lantai 2 akan diperuntukkan bagi area penalaran, rohani, sosial dan comunal. Di area ini akan dilengkapi dengan open space, ruang diskusi dan loker untuk menyimpan barang-barang dari tiap UKM itu sendiri. Sedangkan lantai 3 yang semula berupa rooftop ini akan digunakan sebagai tempat latihan beladiri, latihan seni yang kedap suara dan taman.
Namun dibalik rencana renovasi Student Center ini, tersiar kabar bahwa belum semua UKM menyatakan persetujuannya, dimana Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Telkom University (BEM KEMA TEL-U) belum memiliki data real UKM yang menyatakan persetujuannya. Menurut Irvan, selaku Biro Fasilitas BEM KEMA TEL-U, pihaknya berusaha memberikan sosialisasi lebih dalam mengenai renovasi Student Center ini kepada mahasiswa agar mengetahui mengenai desain dan renovasi Student Center ini seperti apa.
“Dalam beberapa forum yang dilakukan kami mendapat laporan bahwa semua UKM telah setuju diadakan renovasi. Namun, pada kenyataannya kondisi di lapangan masih terdapat beberapa UKM yang belum menyatakan persetujuannya. Oleh karena itu kami berusaha melakukan pendekatan. Pendekatan yang kami lakukan dengan cara berdiskusi dengan UKM tersebut, tapi jika dibutuhkan forum maka kami akan mengadakan forum,” tutur Irvan saat ditemui pada Senin (27/11).
Selama proses renovasi Student Center ini, barang-barang yang ada di sekretariat UKM akan dipindahkan ke Gedung Serba Guna (GSG) lantai 2 dan 3. Dimana nantinya disana akan dibuat ruangan bersekat sementara yang difungsikan untuk menampung barang-barang yang ada dan hanya pihak UKM yang bersangkutan itu yang bisa mengakses ruangan yang sesuai bagiannya. Dari pihak universitas sendiri akan menjamin keamanan barang-barang tersebut, hal ini dilakukan dengan cara menempatkan pegawai keamanan yang akan menjaga barang-barang dari UKM.
“Mengenai sosialisasi renovasi Student Center sudah sejak lama dilakukan. Namun, tentang sosialisasi eksekusi pembangunannya sudah disampaikan di grup yang beranggotakan ketua UKM. Tidak hanya melalui grup saja, kami juga menyampaikannya secara personal. Apabila akan dibongkar dalam waktu dekat maka akan disampaikan, dan kami juga menjamin apabila barang tersebut belum dipindahkan oleh UKM yang bersangkutan maka tidak akan direnovasi. Untuk kasus yang terjadi di sekretariat Al-Fath memang terdapat misscommunication karena pekerja yang merenovasi bekerja tanpa arahan dari pimpinannya,” ungkap Irvan.
Sementara itu, Hanif Shidki, selaku Presiden Kabinet Muda Student English Society (SES) mengatakan bahwa ia setuju diadakannya renovasi Student Center. Karena pada kenyataannya Student Center memang perlu direnovasi, namun disinggung mengenai desain rencana renovasi saat ini ia kurang setuju mengenai hal tersebut. Hal ini dikarenakan desain dari Student Center yang akan berbentuk open space.
“Dengan adanya open space seperti yang saya dengar tentu akan menyusahkan UKM yang ada karena untuk meminjamnya kita harus mengisi jadwal terlebih dahulu. Seharusnya diadakan forum terlebih dahulu bersama pengurus-pengurus UKM yang sedang menjabat agar ada kejelasan dan konsolidasi mengenai rencana renovasi Student Center ini sebelum pihak yang berwenang mulai melakukan proses renovasi,” ungkap Hanif.
Penulis : Dennis Retno Widyastuti
Editor : Milati Hanifah