Aksi Mahasiswa Menolak Kenaikan BBM Dijawab DPRD Jawa Barat

AksaraNews, Bandung (17/09/2022) – Menolak BBM naik, tuntutan massa yang berawal dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bandung dijawab oleh anggota DPRD dari partai PKS, Asep Arwin Kotsara, di depan gedung DPRD Jawa Barat pada Jumat (16/10/22).
Sebelum massa semakin bertambah, Asep yang dikawal beberapa pihak kepolisian menyisir massa yang sedang berorasi di depan gerbang DPRD Jawa Barat untuk menjawab tuntutan. Didampingi HIMA Persis, KAMMI, FSLDK, dan IMM BANDUNG, Asep mengapresiasi kehadiran mahasiswa dan menyinggung demo kenaikan BBM pada Jumat sebelumnya (9/10/22).
“Ketika Jumat kemarin kalian datang, kita sudah komitmen. Saya sudah tanda tangan agar pimpinan DPRD siap menemui kalian pada hari Rabu.”
Mendengar itu, salah satu mahasiswa di sebelah Asep memotong, membuat segenap mahasiswa bersahutan menyangkal sambil meniupkan peluit dan mengacungkan kartu merah bahwa ketua DPRD sudah melanggar janjinya untuk bertemu mahasiswa di hari Rabu.
Meski demikian, Asep menjelaskan situasi di hari Rabu tersebut, dan mengaku masih memihak kepada mahasiswa karena satu visi dengan partainya (PKS) untuk menolak kenaikan BBM. Asep menyarankan apabila masih ingin bertemu pimpinan, mahasiswa bisa membuat jadwal lagi. Namun, jika tidak bisa, Asep bersedia untuk menampung suara/tuntutan dari mahasiswa.
Di tengah penjelasan Asep, arakan massa dari UNISBA ikut bertamu ke gedung DPRD Jawa Barat. Tak lama setelahnya, Asep bersama massa yang diwakili oleh perwakilan dari HIMA Persis, KAMMI Bandung, FSLDK, dan IMM BANDUNG menyutujui untuk menandatangani surat draf berisi tuntutan yang siap disampaikan untuk Ketua DPRD Jawa Barat.
Tidak berhenti sampai di situ, kelompok mahasiswa yang sudah tergabung dari berbagai instansi melanjutkan orasinya yang diselingi teatrikal oleh ISBI. Puncaknya berlangsung pada pukul 18.04 WIB, saat gabungan dari elemen mahasiswa berhasil mendobrak kawat berduri depan gedung DPRD Jawa Barat.
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri, Michelle Gabriella
Editor: Nur Aulia Rahman