Headline

Pasca Renovasi Student Center, Penjagaan Barang di GSG Tidak Jelas

AksaraNews, Bandung (30/3/2018) – Hingga saat ini, Student Center (SC) masih dalam proses renovasi. Imbas dari renovasi tersebut, barang milik Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pun ditempatkan di Gedung Serba Guna (GSG). Dengan demikian, UKM yang ada pun memindahkan barang mereka ke GSG.

Menurut Muhammad Irfaan Hadi, selaku Ketua UKM Sawanda, sebenarnya tidak ada tempat yang disamakan karena tetap dibagi per daerah meskipun berada dalam satu ruangan yang sama. Ia mengatakan bahwa penjagaan satpam hanya ada di lantai satu, hal ini menyebabkan barang-barang tidak dipantau secara langsung. Dengan demikian, otomatis GSG lantai 3 pun dapat diakses oleh siapapun dan perihal akan adanya pencurian pun tentu dikhawatirkan oleh beberapa UKM.

“Tidak ada informasi mengenai penggantian barang jika ada kehilangan. Namun, misalkan ada informasi kehilangan maka UKM Sawanda pun akan menanyakan mengapa barang itu bisa hilang. Soalnya kita dipindah juga karena wewenang kampus dan harusnya bisa diberi tempat yang layak. Misalnya ruang A, ruang B, ruang VIP B mungkin bisa digunakan dan dibagi untuk beberapa UKM. Misalnya untuk UKM dengan barang-barang yang banyak dan berat seperti UKM seni dan budaya. Dan satpam seharusnya juga punya data awal mengenai barang beserta kondisi awalnya,” kata Irfaan.

Sementara itu, Agung Ryanto, selaku Ketua UKM Djawa mengatakan bahwa penjagaan hanya dilakukan oleh satpam, itupun tidak intens mengecek ke atas. Menurutnya tidak ada sosialisasi mengenai kemungkinan barang hilang atau rusak. Pihak kampus sendiri hanya menyediakan tempat.

“Sejauh ini tidak ada barang yang hilang. Kami juga belum melakukan komplain mengenai masalah penjagaan. Paling menanyakan kapan SC akan selesai direnovasi,” ujar Agung.

Sedangkan Wakil Ketua UKM Student English Society (SES), Novinda Bahniar Puteri, mengatakan ia tidak berharap lebih mengenai penjagaan tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya UKM yang memindahkan barang-barangnya ke GSG. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut tergantung dari setiap UKM untuk menentukan solusi mengenai permasalahan yang ada.

“Tergantung dari UKM itu sendiri yang seharusnya dapat menentukan barang apa saja yang akan disimpan. Dari SES memang belum melakukan pengecekan sehingga tidak mengetahui apakah ada barang yang hilang. Semoga SC renovasinya dapat segera selesai dan semua UKM mendapatkan hak yang sama,“ ujar Novinda.

Menurut Zakaria, selaku Kepala Kerumahtanggaan Logistik Telkom University, ia mengatakan bahwa dari pihak universitas sudah melakukan sosialisasi pemindahan barang sejak bulan November. Proses pemindahan barang juga difasilitasi oleh pihak universitas. Logistik dan Bagian Kemahasiswaan (BK) bertanggung jawab untuk mengawal proses pemindahan barang menuju tempat penampungan.

“Penyimpanan barang menggunakan sistem open space, sehingga tidak ada pengelompokkan ruangan per UKM. Mengenai keamanan kami telah menempatkan satpam di bagian bawah belakang gedung. Dan satpam tersebut akan menegur apabila ada orang yang keluar dari dalam gedung dan diketahui telah membawa barang,” ujar Zakaria.

Sementara itu, Andijoko Tjahjono, selaku Direktur Pengelolaan Mahasiswa, mengatakan bahwa BK juga berperan dalam proses pemindahan barang. Ia juga mengatakan bahwa memang ada keluhan dari beberapa UKM mengenai hal tersebut. Dan BK pun akan melakukan koordinasi terkait hal tersebut dengan pihak logistik.

“Dengan kejadian seperti ini, saya lihat ada kepekaan dan kepedulian bersama. Dengan situasi yang darurat seharusnya agar lebih saling menjaga. BK pun sedang berusaha maksimal agar SC tidak hanya selesai secara fisik, tapi juga digunakan untuk kegiatan mahasiswa ditahun ini,” tutup Andijoko.

Penulis            :  Fidya Rahmawanti

Editor              :  Dennis Retno Widyastuti

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button