Rapat Paripurna Diundur, Semangat Mahasiwa Masih Membara di Gedung DPR RI
AksaraNews, Bandung (22/08/2024) — Siang ini di konferensi pers DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, wakil DPR RI menyampaikan penundaan rapat paripurna soal Revisi Undang-Undang Kepala Daerah. “Kita tunda, ada mekanisme nanti, ada dirapimkan lagi dan dibamuskan lagi,” ucap Sufmi Dasco di hadapan awak media.
Penundaan tersebut dijelaskan juga olehnya sesuai dengan Pasal 279 dan 281 Peraturan Tata Tertib DPR (Peraturan Tatib DPR), kuorum tidak memenuhi lebih dari separuh anggota DPR yang menghadiri sidang. Sufmi Dasco menerangkan anggota yang hadir rapat siang hanya 89 orang dan ada 87 orang yang izin.
Meski demikian, inisiasi sekelompok mahasiswa yang menyampaikan orasi bebarengan dengan Partai Buruh dari sekitar pukul 10.20 WIB tidak terhenti. Semangat mahasiswa menyampaikan orasi masih terdengar hingga malam hari ke dalam gedung.
Sebelumnya, unjuk rasa sudah diinisiasi oleh Presiden Partai Buruh, Ir. H. Said Iqbal, M. E., lewat laman instagram @/partaiburuh_ dari pukul 09.00 WIB hingga selesai menanggapi anulir Baleg DPR RI terhadap keputusan MK (21/08). Kemudian, orasi dipadatkan oleh berbagai kelompok masyarakat seperti Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dll hingga diikuti mahasiswa.
Tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa ataupun mahasiswa, beberapa kalangan artis seperti Reza Rahardian; sutradara film, Joko Anwar; youtuber, Andovi da Lopez; politikus sekaligus mantan Menteri Perdagangan Indonesia, Tom Lembong sampai komedian, Bintang Emon nampak bergabung mengikuti unjuk rasa di depan Gedung DPR RI.
Beragam orasi disampaikan dan Luthfiah salah satu orator mahasiswa menyampaikan orasinya dengan musikalisasi puisi Tanah Air Mata karya Sutardji Calzoum Bachri. Musikalisasi puisinya membakar semangat unjuk rasa,
“…Kalian sudah terkepung
Takkan bisa mengelak
Takkan bisa kemana pergi
Menyerahlah pada kedalaman air mata kami.”
Sesuai dengan larik pertama musikalisasi di atas, situasi unjuk rasa tidak selamanya ramai-tertib. Situasi gedung DPR RI terkepung semenjak pukul 14.00 WIB, terdapat beberapa oknum yang mencoba memprovokasi dengan memanjat pagar di depan gedung DPR RI, mereka berusaha merangsek masuk hingga menjebol pagar-tembok di sayap kanan belakang gedung pada pukul 14.20 WIB dan Gerbang Belakang Gedung DPR RI pada pukul 14:40 WIB.
Meski beberapa titik jebol, belum ada tindak anarkis yang terlihat sampai malam hari. Namun, segenap instansi pemerintah seperti TNI-Polri mencoba berjaga di titik lemah jika terjadi hal di luar kendali. Kendati penjagaan ketat yang diupayakan TNI-Polri, mahasiswa tidak lelah menyampaikan orasi dengan ditutup sumpah mahasiswa berkali-kali.
“Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah : Bertanah air satu tanah air tanpa penindasan.
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah : berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah: berbahasa satu, Bahasa tanpa kebohongan,” tutup salah satu orator mahasiswa Trisakti di Gerbang Belakang DPR RI. Menyegarkan kembali ingatan mahasiswa mengenai tupoksi mereka untuk selalu menunggangi kepentingan rakyat.
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Jasmine Fairuz