Seni Ukir Macan Kurung sebagai Simbol Perjuangan
AksaraFeature, Jepara (22/06/2020) – Kabupaten Jepara terletak di pantai utara Jawa Tengah, kerap dikenal sebagai salah satu penghasil ukiran kayu di Indonesia. Salah satu karya yang menjadi ciri khasnya adalah pahatan kayu Macan Kurung. Macan Kurung sendiri sudah berkembang sejak zaman Raden Adjeng Kartini dan terus berjaya selama seabad. Awalnya, Singowiryo mendapat pesanan dari Raden Adjeng Kartini. Pesanan tersebut akan dibawa olehnya ke Eropa sembagai ekspresi simbolis perlawanan para perajin ukir atas tekanan hidup yang dirasakan pada era kolonial serta budaya feodal saat itu.
Macan Kurung berbentuk seekor macan yang hidup di dalam sebuah kurungan. Di dalam kurungan tersebut, terdapat bola yang dapat menggelinding dan rantai pengikat macan. Bagian atas kurungan biasanya dihiasi berbagai bentuk binatang seperti burung, naga jawa, ular, dan sebagainya. Keunikannya justru dari teknik pembuatannya, yakni dengan menatah gelondong kayu utuh tanpa dibelah dan sambungan. Keunikan inilah yang menjadikan Macan Kurung sebagai primadona sebelum berkembangnya industri mebel ukir Jepara.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, perkembangannya justru menurun. Harga yang mahal serta pembuatannya yang memakan waktu cukup lama membuat minat masyarakat menurun. Tidak banyak ditemeui pengerajin yang memiliki keahlian untuk membuat Macan Kurung kini menjadikannya diambang kepunahan.
Penulis: Iqbal Abdul Rauf
Editor: Dewa Made Surya